LOTUS BIRTH
OLEH :
Widya Maya
Ningrum, SST, M.KES
Tanya jawab seputar lotus birth. Lotus
birth adalah sebuah prosedur kelahiran alami yang tidak menggunting tali pusat
ketika bayi lahir dan kini tengah menjadi tren di kalangan dokter dan bidan.
Lotus Birth, sebagai bagian dari metoda
gentle birth, merupakan
gerakan back to nature yang hendak mengembalikan kearifan lama dalam hidup
manusia. Ketika
manusia menemukan berbagai
perkakas, manusia
ingin hidupnya lebihcepat, praktis,dan nyaman. Namun teknologi
juga membawa dampak pada terganggunya harmoni kehidupan, termasuk pada bayi
baru lahir. Ketika kita menghilangkan unsur-unsur kerepotan dan keribetan, maka
secara tidak sadar kita telah kehilangan manfaat tersembunyi di balik suatu
peristiwa alamiah. Ketika kita membiarkan tali pusat bayi digunting ketika bayi
dilahirkan, maka kita mengakibatkan bayi kehilangan manfaat plasenta pada awal
kehidupannya di dunia.
Pemotongan bagian tubuh akan menimbulkan
perlukaan. Sebagai reaksi terhadap adanya luka, tubuh melakukan proses
peradangan guna menyembuhkan luka. Darah dipompa lebih banyak ke daerah luka,
sehingga daerah itu ”berdenyut” dan menimbulkan rasa tidak
nyaman. Itu pula yang terjadi saat tali pusat bayi dipotong. Bagian abdomen
bayi mengalami perlukaan, menimbulkan rasa tidak nyaman ketika luka
”berdenyut”.
Ketika plasenta dilahirkan -sesaat
setelah bayi lahir- organ itu sebenarnya masih menyalurkan darah yang kaya
nutrisi dan zat-zat mineral (ureum, natrium, iron dan sebagainya), serta
oksigen kepada bayi.
Namun, pemotongan tali pusat akan
”memutus” penyaluran darah dan oksigen tersebut, sehingga bayi kehilangan
kesempatan untuk mendapat sekitar 30 mililiter darah dari plasenta, yang
nutrisinya sebanding dengan 600 mililiter darah orang dewasa. Metode Lotus
Birth menjamin peluang bayi mendapatkan asupan darah dan oksigen dari plasenta.
Salah satunya
yang dijelaskan dalam sebuah penelitian adalah perilaku bayi-bayi yang
menjalani Lotus Birth lebih tenang, tidur lebih nyenyak dan mengisap ASI dengan
lebih baik dibanding bayi-bayi yang tali pusatnya digunting. Kemungkinan hal
itu disebabkan karena bayi yang menjalani Lotus Birth tidak mengalami luka yang
”berdenyut” dan mengganggu.
Proses persalinan merupakan fase transisi
dalam hidup bayi. Pada momen persalinan, dalam sekejap
lingkungan hidup bayi berubah, dari rahim ke dunia. Lotus Birth meminimalkan
trauma pada fase transisi itu. Tetap terhubung dengan plasenta dan tali
pusatnya -tidak buru-buru direnggut dan dipisahkan- diyakini akan membuat
bayi menjalani awal kehidupannya di dunia dengan lebih familiar, relaks
dan tenang, tanpa rasa gamang akibat ”kehilangan” dan ”perpisahan”
mendadak dengan penyokong hidupnya di dalam rahim. Diharapkan suasana
hati bayi yang lebih baik akan mendukung proses bonding antara bayi
dengan bunda dan keluarganya.
Saat bayi mandi, plasenta harus ikut
dibersihkan, setelah itu dikeringkan dengan cara ditekan-tekan
menggunakan handuk. Plasenta disimpan kembali di waskom dengan ditaburi garam
laut/garam kristal dan dibubuhi minyak aromaterapi, untuk mencegah bau.
Aromaterapi yang dipilih biasanya lavender, sebab bersifat menenangkan dan
tidak disukai serangga. Lotus birth diyakini mempercepat puputnya tali pusat.
Setelah puput, tali pusat dan plasenta dikubur seperti biasa.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar