Pojok Artikel Ilmiah
MEMAHAMI TUJUAN KELUARGA BERENCANA DAN JENIS ALAT KONTRASEPSI
Oleh
Annisa Rahmidini, SST,MKeb
Dosen Tetap D III Kebidanan
Tujuan program KB yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002)
Berdasarkan riset yang dilakukan penulis pada tahun 2017 didapatkan data bahwa akseptor KB dalam memilih jenis alat kontrasepsi kurang mempertimbangkan tujuan dalam mengikuti program KB, misalnya akseptor KB memiliki tujuan mengakhiri masa kesuburan akan tetapi masih memilih alat kontrasepsi jangka pendek dengan pertimbangan pembiayaan, selain itu juga terdapat beberapa akseptor KB yang memiliki tujuan menunda kehamilan akan tetapi memilih alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan akseptor KB yang masih kurang juga dipengaruhi oleh trend saat ini, sehingga tugas kita sebagai tenaga kesehatan perlu melakukan edukasi kesehatan agar masyarakat dapat memilih alat kontrasepsi sesuai dengan tujuan KB.
Berikut tujuan KB dan jenis alat kontrasepsi
1. Menunda kehamilan
Fase menunda kehamilan bagi Pasangan Usia Subur yang istrinya berusia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Hal ini karena kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan resiko tinggi. Pada pasangan ini frekuensi sanggamanya masih tinggi sehingga dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi.
Pada fungsi untuk menunda kehamilan, ada beberapa jenis kontrasepsi yang bisa digunakan. Menurut urutan prioritasnya, untuk menunda kehamilan dapat menggunakan pil, dan kondom.
Pil KB yang umumnya digunakan adalah pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progestin untuk mencegah pembuahan. Sedangkan kondom umumnya terbuat dari lateks yang mudah ditemukan di berbagai apotek maupun produk kesehatan.
2. Menjarangkan kelahiran
Pada pasangan yang usia istrinya antara 20-35 tahunmerupakan periode yang paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Pada pasangan ini, segera setelah anak pertama lahir dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektifitasnya cukup tinggi dan resersibilitas cukup tinggi, karena masih mengharapkan punya anak lagi
Selanjutnya, pada fungsi untuk menjarangkan kehamilan kamu bisa menggunakan beberapa jenis alat kontrasepsi berikut Toppers. Menurut prioritasnya dalam menjarangkan kehamilan, pilihlah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti IUD atau populer disebut KB spiral.
KB Spiral umumnya dapat bertahan selama 5-10 tahun. Meski begitu, pemasangan alat kontrasepsi ini harus dengan tenaga kesehatan. Bila dirasa takut untuk menggunakan AKDR, kamu juga bisa memilih jenis kontrasepsi lainnya seperti suntik maupun mengkonsumsi minipil. Minipil ini berbeda dengan pil KB kombinasi. Dosis progestin dalam minipil jauh lebih rendah, daripada pil KB kombinasi. Namun, jenis kontrasepsi ini masih terbilang ampun untuk menjarangkan kehamilan.
3. Mengakhiri masa kesuburan
Periode umur isteri diatas 35 tahun sebaiknya menghentikan kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak. Hal ini karena kehamilan pada usia diatas 35 tahun merupakan resiko tinggi. Pada pasangan ini dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, dapat dipakai jangka panjang serta tidak mengganggu kesehatan pada masa tua.
Ada pula jenis alat kontrasepsi yang diperuntukkan untuk membuat tidak hamil lagi. Dalam hal ini, perlu ditekankan ini diberikan bagi keluarga yang sudah memiliki 3 anak atau lebih. Menurut prioritasnya, ada beberapa jenis kontrasepsi yang dapat digunakan seperti sterilisasi, AKDR, juga implan. Jenis kontrasepsi KB steril atau tubektomi ini sifatnya permanen alias tidak bisa dihentikan. Pada kontrasepsi jenis ini nantinya saluran tuba falopi wanita akan dipotong atau diikat agar sel sperma tidak mampu mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur.
Sedangkan implan atau umumnya dikenal dengan KB susuk, yakni kontrasepsi yang merupakan tabung plastik kecil seukuran korek api berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Progestin yang terdapat pada implan akan menebalkan lendir di sekitar leher rahim dan mencegah sperma untuk memasuki rahim.
Memilih alat kontrasepsi membutuhkan upaya kesepakatan bersama pasangan, mari kita wujudkan keluarga sehat dan sejahtera dengan mengikuti program KB dan tepat dalam memilih jenis alat kontrasepsi!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar